Halaman

Kamis, 19 Mei 2016

Love Story, Hambar.

Entah kenapa tidak sengaja aku klik blog lamaku yang memang dibookmark di dekstop chrome ku. Langsung terbuka tampilan merah menyala-nyala dengan bintang-bintang berwarna biru. 
Haaa, iseng-iseng baca apa saja siih yang aku tulis disini...
Aku sudah tidak aktif lagi menulis disini, karna ada blog lain yang lebih mudah digunakan, maklum aku memang agak gaptek jadi sukanya cari yang gampang dipelajari. 

Dari iseng-iseng baca tulisan sendiri, aq menemukan catatan lama yang isinya penuh emosi cinta. Kalau diingat-ingat memang itu awal-awal aku baru pacaran jadi cinta masih baru tumbuh dan menggemaskan untuk dilihat dan dibahas setiap hari. Kalau bisa malah disebarluaskan keseluruh dunia. Hei, aku sedang jatuh cinta, kamu punya cinta juga kan??

Hahahaha,
Berbicara tentang cinta memang seperti berbicara tentang fiksi, kekanakan, manis dan meledak-ledak. Nah yang mau aku bahas adalah, ternyata hal-hal yang seperti itu tidak berlangsung lama. Bukan berarti aku sudah putus, masih lanjut, tapi tidak semeledak-ledak seperti dahulu. Masih jelas teringat, merasakan cinta yang baru itu seperti minum air soda yang sedikit kecut tapi manis, dan dingin. Rasanya mengejutkan. Sekarang tidak ada lagi yang seperti itu. Semuanya terasa biasa saja.

Bahkan semakin berjalan bersama semakin buruk. Tahun 2015 ku seperti berjalan diatas bara api, selalu bertengkar. Masuk tahun 2016 lebih parah, sudah tidak pernah bertengkar tapi betul-betul membeku dan dingin sekali. Tidak ada keinginan bertemu, berbicara, atau bermanja. 

Ada masalah?? Tidak sama sekali. 
Jenuh?? Tidak juga.
Hambar.
Tidak lagi merasakan apapun.

Seperti tanaman yang mulai usang dan tidak menarik untuk dilihat, namun tidak atau belum ada waktu dan keinginan untuk membenahi kembali. Ingin rasanya membuang dan melepaskan diri dari hal-hal yang dulu dinamai cinta tapi tak semudah yang dipikirkan ternyata.

Entah apa yang terjadi.